Selasa, 28 Januari 2014

Asal Usul Nama Indonesia


PADA zaman purba kepulauan tanah air kita disebut dengan aneka nama.
Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan kita dinamai Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan).Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta *dwipa* (pulau) dan *antara* (luar, seberang).

Kisah Ramayana karya pujangga Valmiki yang termasyhur itu menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Ravana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.

Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza’ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan adalah *benzoe*, berasal dari bahasa Arab Luban jawi (kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon *Styrax sumatrana* yang dahulu hanya tumbuh di Sumatra .

Sampai hari ini komunitas tersebut masih sering dipanggil “Jawa” oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun. “Samathrah, Sholibis, Sundah, kulluh Jawi (Sumatra, Sulawesi , Sunda, semuanya Jawa)” kata seorang pedagang di Pasar Seng, Mekah.

Pada masa Kerajaan Majapahit, pulau-pulau diluar Jawa sering disebut dengan nama Nusantara. Istilah Nusantara dapat ditemukan pada kitab Paraton, yaitu sebuah naskah kuno peninggalan Majapahit yang ditemukan di Bali pada akhir abad ke-19. Kata Nusantara sendiri dapat diartikan sebagai serangkaian pulau-pulau yang saling berhubungan.

Nama Indonesia sendiri untuk pertama kalinya muncul pada tahun 1847 yang disinggung dalam sebuah majalah tahunan yang terbit di Singapura yaitu Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA). Majalah tersebut dikelola oleh James Richardson Logan, seorang sarjana hukum dari Universitas Edinburg, Skotlandia. Pada salah satu artikel dalam majalah JIAEA tersebut, diusulkanlah nama Indunesia dan Melayunesia sebagai pengganti nama Hindia karena penyebutan nama Hindia sering rancu dengan penyebutan nama India. Namun nama Malayunesia pada akhirnya lebih populer dari pada Indunesia karena penduduk di Hindia Belanda masih termasuk dalam rumpun Melayu, selain itu kata Indunesia pada saat itu juga sering digunakan untuk menyebut wilayah Srilanka.

Nama Indonesia kembali muncul pada tahun 1884 ketika seorang guru besar etnologi dari Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian menerbitkan buku yang berjudul Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel (Indonesia atau Pulau-pulau di Kepulauan Melayu) yang memuat tentang hasil penelitiannya ketika berada di Nusantara pada tahun 1864 sampai 1880. Buku karya Adolf Bastian itu pulalah yang mempopulerkan nama Indonesia dikalangan sarjana Belanda.

Sementara itu di dalam negeri, istilah Indonesia pertama kali digunakan secara politis pada tahun 1908 oleh sebuah organisasi pelajar Indonesia yang ada di Belanda bernama Indonesische Vereeniging (Perhimpunan Indonesia). Istilah indonesia juga digunakan pada saat kongres pemuda II pada tahun 1928 yang mengasilkan poin-poin penting tentang persatuan Indonesia.

Pada masa penjajahan Jepang, istilah Hindia-Belanda yang digunakan pada masa penjajahan Belanda untuk menyebut kepulauan-kepulauan Nusantara diganti dengan nama Indonesia. Lalu pada tanggal 17 Agustus 1945, lahirlah sebuah negara merdeka dengan nama Indonesia yang diproklamasikan oleh Sukarno-Hatta atas nama Bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar